Thursday 19 May 2016

Oxidase Disc

Oxidase Disc adalah salah satu alat yang digunakan untuk melakukan Oxidase Test pada bakteri yang kita ingin analisa. Oxidase Disc digunakan untuk mendeteksi produksi oxidase oleh mikroorganisme seperti Neisseria, Alcaligenes, Aeromonas, Vibrio , Campylobacter dan Pseudomonas.

Bakteri tersebut diatas akan menghasilkan uji oksidase positif , tidak seperti Enterobactericeae yang akan memberikan hasil negatif pada oxidase test.



Prinsip dan Interprestasi :

Beberapa bakteri menghasilkan cytochrome oxidase atau indophenol oxidase, sebuah haemaprotein mengandung besi yang akan menjadi katalis dari transport elektron dari senyawa donor ( NADH ) kepada elektron akseptor (misalnya oksigen ). Pada uji oksidase, sebuah bahan pewarna yang tidak berwarna seperti N, N-Dimethyl-p-phenylenediamine bertindak sebagai akseptor elektron artificial untuk enzyme oksidase. Bahan pewarna akan teroksidasi membentuk indophenol blue, sebuah campuran yang berwarna.

Test oksidase ini sangat berguna dalam membedakan karakterisitik unik dari bakteri aerob gram negatif dari genus Aeromonas, Plesiomonas, Pseudomonas, Campylobacter dan pasteurella. Oxidase Disc adalah disk filter paper steril yang berisi N, N-Dimethyl-p-phenylenediamine  oxalate , asam askobat dan alpha naphtol.
Oxidase disc ini membantu keharusan membuat reagent segar jika kita membuat oxidase test secara konvensional.

Gordon dan Mc Leod memperkenalkan uji oxidase untuk mengidentifikasi gonococcus berdasarkan kemampuan beberapa bakteri mengahsilkan indophenol blue  dari oksidase N, N-Dimethyl-p-phenylenediamine dan  alpha naphtol. Sedangka Gaby and Hadley memperkenalkan metoda yang lebih sensitive menggunakan N, N-Dimethyl-p-phenylenediamine  oxalate dimana semua bakteri Staphylocoocus negative. Pada reaksi positif dari oxidase test enzyme cytochrome oxidase berkombinasi dengan N, N-Dimethyl-p-phenylenediamine  oxalate dan alpha naphtol membentuk zat warna, indophenol blue.

Cara Penggunaan

Reaksi oksidase dilakukan dengan cara menempel dan meratakan koloni yang sudah terisolasi dengan baik pada oxidase disc. Pengamatan dilakukan 5 – 10 detik pada suhu 25-30 C. Reaksi positif lambat terjadi pda detik 10 -60, setelah itu semua dianggap reaksi negatif.

5 Hal Yang Harus Diperhatikan Ketika Melakukan Oxidase Test Menggunakan Oxidase Discs

1. Dilarang menggunakan kawat inokulasi ( oose ) dari stainless steel atau nichrome karena akan terjadi reaksi positif palsu ketika sterilisasi dengan api.
2. Pertumbuhan bakteri dari media yang mengandung bahan pewarna tidak bagus untuk pengujian.
3. Waktu hasil merupakan faktor kritis  ( 5 – 10 detik ) untuk interprestasi hasil.
4. Lakukan test oksidase pada semua bakteri gram negatif basil.
5. Produksi Cytochrome oksidase mungkin terhambat oleh pembentukan asam. reaksi negatif palsu dapat dihasilkan oleh vibrio, Aeromonas dan Plesimonas ketika tumbuh dalam media yang berisi karbohydrat yang bisa difermentasi seperti Mac Conkey Agar. Kehilangan karena reagent oksidase disebabkan oleh auto oksidasi  dapat dihindari dengan penambahan 0.1 % asam askorbat

No comments:

Post a Comment